[dropcap type=”default”]K[/dropcap]ESAN pertama melihat pesawat Bombardier CRJ1000 Next Gen seperti Jet pribadi.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia ini mencuri perhatian banyak orang ketika diperkenalkan pada 15 April 2013 lalu.
Dengan bodi pesawat yang lebih ramping dan sayap lebih lebar membuat pesawat asal Kanada ini terlihat berbeda dengan pesawat Boeing atau Airbus.
Bombardier CRJ1000 Next Gen hadir sebagai armada Garuda Indonesia yang akan melayani rute – rute baru jarak pendek.
Garuda Indonesia melayani rute penerbangan Medan-Batam menggunakan pesawat tersebut.
Saya berkesempatan merasakan pesawat ini dan mengikuti Famtrip Garuda Indonesia berlangsung dari 15 April hingga 17 April 2013 dengan tujuan danau Toba dan pulau Samosir.
Ketika memasuki kabin pesawat, penumpang akan melihat desain interior kabin yang minimalis modern dengan bagasi kabin yang cukup luas.
Desain baru juga terdapat pada jendela dan panel langit-langit pesawat dan sistem pencahayaan kabin.
Pesawat ini didesain empat jejer kursi dalam satu baris dengan kapasitas 96 kursi yang terdiri dari 12 kursi di kelas eksekutif dan 84 kursi di kelas ekonomi.
Meski memiliki ukuran yang lebih ramping, pesawat ini tidak mengabaikan kenyamanan penumpang.
Jarak antar kursi sekitar 31 inchi sehingga nyaman bagi penumpang. meski pesawat ini ramping, namun kursi yang didudukinya nyaman.
Tepat pukul 13.30 WIB pesawat Bombardier CRJ1000 Next Gen mengudara dengan sukses menuju Medan
Hanya butuh beberapa menit pesawat berada di ketinggian 35 ribu kaki.
Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan 870 km perjam, dibanding pesawat Boeing dengan kecepatan 840 km perjam.
pesawat Bombardier CRJ1000 mampu menempuh perjalanan Batam Medan dalam waktu satu jam.
Menariknya selama perjalanan pesawat tidak bising, pasalnya mesinnya berada di bagian belakang, sehingga nyaris tanpa kebisingan sehingga nyaman.
Dalam perjalanan ini, tiga awak pesawat Garuda Indonesia yang terdiri dari dua pramugari dan satu pramugara siap melayani penumpang.
Setiap penumpang dilayani dengan personal, baik itu ketika ditawari snack mau pun minuman. Bahkan, ketika salah satu penumpang meminta refill minuman tetap di layani dengan baik.
Tepat pukul 15.30 pesawat mendarat di Bandara Polonia Medan.
Nyaris tidak ada guncangan, saat roda pesawat menyentuh landasan pacu bandara.
Peserta Fam trip mendapat sambutan meriah di Bandara yaitu tarian tor-tor dan pemberian ulos bagi penumpang.