SETELAH sekian tahun, akhirnya ada kesempatan lagi untuk mengunjungi Kinema Infiniti Studios yang berlokasi di Nongsa, Batam.
Tahun 2013 lalu aku pernah mengunjungi Kinema untuk meliput film Serangoon Road dan melihat langsung set-set film di Kinema.
Aku bahkan bisa wawancara langsung dengan salah satu pemain film tersebut, yaitu aktor dari Indonesia Ario Bayu.
Kerennya, aku juga dapat wawancara langsung dengan aktris internasional Joan Chen di Singapura.
Nah, untuk kunjungan kedua ini, aku bersama Blogger Kepri dapat undangan dari Govakansi.
Kinema merupakan daerah tertutup untuk umum, jadinya hanya tamu undangan saja yang dapat masuk.
Tapi tenang , dengan menghubungi Govakansi kamu bisa kok mengunjungi Kinema, Pasalnya travel ini sudah bekerja sama dengan Kinema.
Yup, mari kita explore Kinema Infinite Studios.
Memasuki lobby utama Kinema, pengunjung bakal disuguhkan pemandangan lonceng-lonceng yang tertata rapi yang diapit dengan dua meriam tempo dulu.
Lonceng-lonceng tersebut kelihatan seperti asli, aku yang penasaran memegang salah satu lonceng. Nah lho ternyata hanyalah lonceng palsu yang terbuat dari bahan karet.
Bella, Public Relation Kinema Infiniti studios yang menjadi tour leader kami menjelaskan sejarah lonceng-lonceng tersebut.
Ia mengatakan kelihatannya seperti lonceng asli, namun itu adalah lonceng palsu yang dibuat untuk film Joker Game Jepang pada tahun 2015.
“ Sekitar 60 persen film Joker Game di produksi di Kinema. kebanyakan set film yang ada di lobby adalah hasil kreasi orang Batam. Keren bukan,” katanya.
Ia mengatakan bagian lobby Kinema sengaja didesain dengan set film – film yang pernah syuting di Batam.
Bagi kamu yang penasaran, Studio ini tempat lahirnya film-film berkelas nasional dan internasional seperti
Film:
– Dead Mine (2012)
– Joker Game (2013)
– Blackhat (2015)
– Agent 47 (2015)
– Beyond Skyline (2015)
– 1965 (2015)
– The Journey (2015)
– Headshoot (2016)
– I love you from 38.000 ft (2016)
– Buffalo Boys (2017)
TV Series:
– Serangoon Road (2011)
– Mata-Mata (2013)
– Halfworlds season 1 (2015)
– Halfworlds season 2 (2016)
– Grisse (2018)
Setelah itu, Ia pun mengajak rombongan masuk ke area SteamPunk, dimana pengunjung dapat melihat set film Halfworlds.
Menuju area berikut adalah Coffee Garden, di area ini juga terdapat bar yang disetting seperti film Buffalo Boys.
Masuk ke area ini seakan melihat dunia tersebut. “Set ini terinspirasi oleh film terbaru Buffalo Boys,” ujar Bella.
Karena desain yang bagus, banyak teman-teman beraksi dengan foto selfie di bar tersebut.
Tak hanya itu saja, di area tersebut kamu dapat menemukan menara jam yang besar. Menara jam tersebut adalah bagian dari set film Joker.
Kamu juga dapat menemukan ada becak tempo dulu, vespa bahkan ada meriam.
Di pojok dekat Coffee Garden terdapat dua motor klasik dari set film 1965 yang merupakan film independen Singapura.
Dari Lobby kami diajak untuk masuk ke kantor produksi. Disini berjejer foto –foto dari proses syuting film, misalnya saja film Beyond Skyline dimana aktor Iko Uwais ikut juga membintangi,
“ Di film Beyond Skyline ada laga di candi, kami membuat set candi untuk film tersebut,’ kata Bella.
Ia menjelaskan di area tersebut ada ruang rias dan kostum.
Di kinema terdapat dua tempat syuting indoor, dimana Sound Stage 1 dengan luas 14 ribu Square feet, sedangkan sound stage 2 dengan luas 30 ribu square feet, dimana ini adalah sound stage terbesar di Indonesia.
Masuk ke area ini adalah bagian serunya, dimana kami dapat melihat set film Buffalo Boys di kereta.
Hanya satu kata deh, kereeen! Ada dua gerbong kereta yag didesain untuk film tersebut. Dimana di dalam ada tempat tidur, koper, topi koboi khas tempo dulu.
Alhasil area ini banyak banget dijadikan ajang untuk selfie . siaaap daah..
Setelah itu kami juga diajak untuk melihat beberapa set dari Film Grisse. Sayang disini ngga boleh foto-foto.
Namun di area tempat hiburan malam di Buffalo Boys kami dipersilakan untuk mengambil foto.
Ada juga area penjara dan tempat penyiksaan di set film Buffalo Boys. Bergidik deh membayangkan disiksa ditempat ini, terdapat bermacam-macam alat siksaan. dan aku mencoba salah satunya.
Ternyata alat penyiksaan tersebut kekecilan di kepala ku, eh malah aku yang tersiksa hahahaha.
Setelah puas melihat area ini, kami beranjak untuk melihat outdoor set. Dibangun di atas lahan 1 hektar, terdapat kota kecil untuk set syuting film.
Kota kecil tersebut sekarang digunakan untuk film the Grisse. Dulu ketika film Serangoon Road aku pernah menjelajah kota ini.
Pengalaman luar biasa deh, dapat mengunjungi Kinema Infiniti Studios.
Bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Infinite Studios, bisa mengikuti Kinema Tour bareng @govakansi Setiap Selasa/Rabu/Sabtu/Minggu jam 10.00-11.40 & 14.00-17.00 WIB. Harga tiket Rp. 150.000 / orang. Promo Rp. 120.000/ orang (Mei – Agustus) dengan peserta minimal 5 orang.
Jika pengin informasi lebih lengkap silakan ke www.govakansi.com. (Rio Bara)
udah ga kuat om…
sampe di pasung gituh,…..
acting nya cukup meyakinkan deh kali gini…
Hihihih, bukan akting tapi benaran kekecilan alat pasungnya