[dropcap type=”default”]P[/dropcap]uluhan tahun lalu aku lahir di kota ini, (baru nyadar sudah tua ternyata). Kota ini bernama Perdagangan. Yaa benar, aku lahir di Kota Perdagangan.
Pasti kalian bertanya-tanya kok ada yang namanya Kota Perdagangan? Itu kota apa dan lokasinya dimana.
Hadeuh, Banyak deh pertanyaan yang mampir mengenai nama kota kelahiran ku ini.Pertanyaan ini sering kudapat ketika aku membuat KTP, SIM atau rekening bank.
Seperti biasa aku menjawab taktis, Kota Perdagangan itu berlokasi satu jam sebelum Pematang Siantar. Setelah itu baru deh mereka ngeh dan menjawab oohh.
Kebanyakan orang lebih mengenal Pematang Siantar dari pada Kota Perdagangan. Sebagai pengetahuan Kota Perdagangan itu berada di kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun provinsi Sumatera Utara.
Nah, kota kelahiran ku ini menjadi kota kedua terbesar di Kabupaten Simalungun setelah Pematang Siantar.
Karena sejak kecil aku sudah diboyong ke Batam, jadi aku ngga tahu kenapa kota kelahiran ku ini dinamakan Perdagangan. Karena jarang pulang kampung, aku tidak kenal banget dengan kota ini.
Dapat dihitung dengan jari, aku pulang kampung, seingatku waktu aku masih SMP dan ketika abangku menikah.
Namun, bulan Juli 2017 lalu, kami sekeluarga pulang ke Perdagangan untuk menguburkan opung boru kami di Toba.
Selama di Perdagangan, Aku menyempatkan waktu untuk mengali informasi mengenai kota ini. Dari penelusuran ku sambil makan lontong di pagi hari dan malam mie goreng, (sedapnyaaa).
Akhirnya mulailah terbuka. Dulu kota kelahiran ku ini jadi pusat perdagangan. Jadi sangat wajar bila kota ini sebut Kota Perdagangan.
Uniknya kota ini berjulukan Sampan Tao. Macam mirip mirip sampan yaaaa?Memang benar, arti Sampan Tao adalah kepala sampan. Dulu katanya untuk berdagang dan berinteraksi masyarakat menggunakan sampan.
Tak hanya itu kota perdagangan juga disebut sebagai kota walet karena banyaknya bangunan walet.
Nah, sudah terjawabkan mengapa kota kelahiran ku dinamakan Kota Perdagangan. (Rio Bara)